Aku si gila-gila,
Aku si ketawa meriah,
Aku si peramah,
Tapi aku juga cengeng.
Penyedih.
Sorok muka dalam bantal,
Lepaskan tangisan dalam-dalam.
'Syukur'.. Lupakah aku?
Allah sudah beri pada aku walau satu,
Lihatlah pada orang lain yang tiada meskipun satu,
Maka, syukurlah.
Jiwa akan tenang.
Datanglah pula racau 'mulut-mulut' api,
Menyentak sakit hati.
Kalau itu penyebab kau bersedih,
Maka, kau gantikanlah dengan senyuman
Selama kau pelajari tentang taqdir,
Selama itu kau takkan bersedih.
Andai Dia berkehendak memberi sesuatu,
Berpadalah atas kemampuan kau,
Itulah masanya,
Ia akan tiba.
Sudah! Sisihkan air mata itu.
Persilakan tangisan untuk taubat pada Tuhan.